kita sebagai masyarakat Indonesia telah menjalankan dan menjalankan aktivitas dengan pembatasan sosial diberbagai tempat dan wilayah. Penyakit yang Allah turunkan atas izin Allah berupa virus corona 19 yang mewabah diberbagai penjuru dunia. Berbagai kegiatan baik ibadah, bekerja, maupun ibadah yang saat ini sudah kita jalani dengan menaati berbagai peraturan dan protocol kesehatan. Karena sesungguhnya hakikatnya kita semua sedang diuji oleh Allah SWT baik iman maupun ihsan.
Ada 3 sikap yang kita selalu perlu lakukan dalam menghadapi masa pandemi virus corona 19. Kita sebagai mu’min yang beriman senantiasa beriman dan bertawakal kepada Allah SWT. Diantara 3 poin tersebut ialah.
Pertama, bersungguh-sungguh memohon ampunan dan pertolongan Allah subhanahu wata’ala atas semua dosa kita yang bias jadi sebab diturunkannya wabah Covid-19 ini. Telah berlalu usia kita tapi kita tidak sungguh-sungguh dalam bertaubat, berdoa, dan beribadah untuk mengikis habis kesombongan kita sehingga jiwa ini benar-benar kembali menjadi jiwa yang fitri, pure dan bersih.
Marilah kita memperbanyak beristighfar. Istighfar akan menyucikan kita. Akan mendekatkan kita pada Allah dan menjaga kita dari azab Allah.
وَمَا كَانَ اللهُ مُعَذِّبَهُمْ وَهُمْ يَسْتَغْفِرُونَ
"Dan tidaklah (pula) Allah akan menghukum mereka, sedang mereka (masih) memohon ampunan" (QS. Al-Anfal 8: 33).
Kedua, beriman dan berhusnudhanlah kepada Allah maka Allah akan memberi petunjuk untuk menghadapi musibah ini
مَا أَصَابَ مِنْ مُصِيبَةٍ إِلَّا بِإِذْنِ اللهِ ۗ وَمَنْ يُؤْمِنْ بِاللهِ يَهْدِ قَلْبَهُ ۚ وَاللهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمٌ
"Tidak ada suatu musibah pun yang menimpa seseorang kecuali dengan izin Allah; dan barang siapa yang beriman kepada Allah niscaya Dia akan memberi petunjuk kepada hatinya. Dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu." (QS. At-Taghabun : 11).
Dengan wabah ini Allah menghalangi diri kita dari shalat jamaah di masjid, tapi Allah membuka peluang ibadah qalbiyah yang nilainya sangat besar dari ibadah jasadiyah, yaitu keikhlasan dan kesabaran menjalani kesulitan karena wabah. Dengan wabah ini, rumah kita dipenuhi cahaya Allah karena shalat jamaah dan ibadah bersama yang kita lakukan. Hubungan keluarga dengan anak menjadi sangat dekat.
Ketiga, bersabar.
Allah berfirman:
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ ٱسْتَعِينُوا۟ بِٱلصَّبْرِ وَٱلصَّلَوٰةِ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ مَعَ ٱلصَّٰبِرِينَ
“Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.” (QS. Al-Baqoroh: 153)
مَا عِندَكُمْ يَنفَدُ ۖ وَمَا عِندَ ٱللَّهِ بَاقٍ ۗ وَلَنَجْزِيَنَّ ٱلَّذِينَ صَبَرُوٓا۟ أَجْرَهُم بِأَحْسَنِ مَا كَانُوا۟ يَعْمَلُونَ
"Apa yang di sisimu akan lenyap, dan apa yang ada di sisi Allah adalah kekal. Dan sesungguhnya Kami akan memberi balasan kepada orang-orang yang sabar dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan" (QS An-Nahl:96).
عَجَبًا لأَمْرِ الْمُؤْمِنِ إِنَّ أَمْرَهُ كُلَّهُ خَيْرٌ وَلَيْسَ ذَاكَ لأَحَدٍ إِلاَّ لِلْمُؤْمِنِ إِنْ أَصَابَتْهُ سَرَّاءُ شَكَرَ فَكَانَ خَيْرًا لَهُ وَإِنْ أَصَابَتْهُ ضَرَّاءُ صَبَرَ فَكَانَ خَيْرًا لَهُ
“Sungguh menakjubkan keadaan seorang mukmin. Seluruh urusannya itu baik. Ini tidaklah didapati kecuali pada seorang mukmin. Jika mendapatkan kesenangan, maka ia bersyukur. Itu baik baginya. Jika mendapatkan kesusahan, maka ia bersabar. Itu pun baik baginya” (HR. Muslim, no. 2999).
Maka, di antara akhlak terpuji seorang Muslim ialah selalu sabar dan tabah karena Allah subhanahu wata’ala. Orang-orang sabar karena Allah akan menempati tempat yang paling tinggi lagi mulia, yakni sebuah istana di surga bersama orang tuanya, istri, dan anak cucunya. dengan demikian kita sebagai umat manusia selayaknya patut menjalankan apa yang Allah perintahkan dan menjauhi apa yang Allah larangi didunia. Semoga Allah selamatkan kita orang tua kita saudara kita guru guru kita jamaah kita, kampung kita, bangsa kita, dan umat Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam dari wabah ini.
Wallahu A'lam, Semoga bermanfaat bagi kita semua.
Komentar
Posting Komentar