Fenomena penyakit masyarakat dunia yang belakangan ini banyak sekali tersebar hingga seluruh penjuru bumi, bahkan dalam sebuah informasi hingga pihak jamaah umroh dan yang hendak berthowaf pun ditangguhkan sementara demi sterilisasi area masjidil haram dan sekitar Ka'bah. Apa maksud fenomena ini terkait penyebaran penyakit yang Allah Ta'ala turunkan kepada kita berupa penyakit wabah dinamakannoleh ilmuwan dunia dengan nama COVID-19 dan efek dari wabah tersebut?
Allah Ta'ala menurunkan wabah tersebut terkait kelalaiannya suatu kaum yang memakan makanan yang Allah Ta'ala jelas mengharamkan karena mengandung kemudhorotan. Allah Ta'ala dengan segala kesempurnaan yang dimilikinya telah membuat aturan dengan poin-poin yang sangat detail tentang aturan makan dan hal-hal yang wajar di konsumsi manusia.
Makanan halal sekalipun jika dikonsumsi secara berlebihan bisa mendatangkan mudharat, apalagi makan yang dikonsumsi tanpa takaran yang jelas, lebih dari itu makananya pun haram.
Dalam Al-Qur’an Allah memberi peringatan tentang bagaimana seorang hamba bersikap terhadap makanan.
يَـــــأَيُّهَا الَّذِيْنَ ءَامَنُوْا كُلُوْا مِنْ طَيِّبـــــــــــتِ مَا رَزَقْنــــــــكُمْ وَ اشْكُرُوْا لِلّهِ إِنْ كُنْتُمْ إِيَّـاهُ تَعْبُدُوْنَ
"Hai orang-orang yang beriman, makanlah di antara rezeki yang baik-baik yang Kami berikan kepadamu dan bersyukurlah kepada Allah, jika benar-benar kepada-Nya kamu menyembah" (Q.S. Al-Baqarah : 172)
Lalu dalam hadits Nabi SAW dari Aisyah radhiyallahu ‘anha, ia berkata: Aku pernah bertanya kepada Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam tentang thaun (wabah penyakit yang mematikan). Beliau memberitahuku bahwa thaun adalah:
عذاب يبعثه الله على من يشاء، وأن الله جعله رحمة للمؤمنين، ليس من أحدٍ يقعُ الطاعونُ فيمكث في بلده صابراً محتسباً، يعلم أنه لا يصيبه إلا ما كتب الله له إلا كان له مثل أجر شهيد
“Adzab yang Allah kirim kepada orang yang Dia kehendaki. Allah jadikan thaun sebagai rahmat bagi orang-orang beriman. Tidaklah seseorang yang di negerinya mewabah thaun lalu ia tetap berada di situ dengan sabar dan berharap pahala, ia tahu tidak ada musibah yang menimpanya kecuali apa yg telah Allah tetapkan bagi dirinya melainkan baginya pahala seperti pahala seorang syahid.” (HR. Al-Bukhari)
Lalu apakah penyakit yang sudah semakin meluas ini merupakan teguran dari Allah Ta'ala atau suatu kebetulan?
وَمَآ أَصَٰبَكُم مِّن مُّصِيبَةٍ فَبِمَا كَسَبَتْ أَيْدِيكُمْ وَيَعْفُوا۟ عَن كَثِيرٍ
"Dan apa saja musibah yang menimpa kamu maka adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan sebagian besar (dari kesalahan-kesalahanmu)." (Q.S. Asy-Syura : 30)
Maka dengan ini mari kita bermuhasabah dalam melihat dunia yang belakangan ini yang penuh dengan fitnah dan fenomena.
Wallahu A'lam, Semoga bermanfaat bagi kita semua.
Komentar
Posting Komentar