Kata ilir mungkin tidak asing bagi semua orang jawa, ialah
suatu alat kipas tradisional berbentuk persegi yang terbuat dari anyaman
bambu disambung dengan pegangan yang terbuat dari bambu juga. Tidak
salah kipas ini masih kebanyakan orang orang pedagang sate keliling atau
warung ayam/daging bakar.
Namun dengan berjalannya waktu kipas ini redup di zaman era
sekarang yang serba menggunakan teknologi kipas angin bahkan pendingin
udara. Tapi jika kita telusuri, orang orang pada zaman dahulu kipas ini
merupakan sebuah alat didik bagi anak anak yang sangat kompeten dan
tergolong manjur dalam kedisiplinan, Kenapa? Memang orang tua zaman dulu
kipas ini sebagai penghantar tidur dengan kasih sayang yamg erat
disertai cerita cerita islami. Disamping itu dalam didikan agama baik
orang tua maupun ustad ustad di mushollah maupun di pondok pesantren,
alat ini sebagai peringatan bagi anak didiknya jika melanggar aturan
syariat.
Kita telusuri respon dalam berbagai orang orang dulu bahwa
mendidik anak. Mulai dari sholat, ngaji, sekolah, sampai bermain pun
tidak lepas dari kipas "ilir" tersebut. Jika kita tidak nurut, otomatis
akan kena sabetan ataupun pukulan dari gagang kipas "ilir" tersebut. Jangankan orang tua, ustad yang berada di musholla jika
santri didikannya tidak benar atau bermain main dalam melakukan ibadah
seperti belajar ngaji maupun disaat sholat berjamaah. Pasti "ilir" ini
akan bertindak menegur punggung punggung mereka Namun dengan gagang "ilir" tersebut memang berpengaru dalam
didikan disiplin bagi anak anak kita, apalagi dalam mentaati agama
sejak usia dini.
Seperti yang pernah diajarkan Nabi SAW dalam hadisnya yang diriwayatkan oleh Amar bin Syu'aib:
عَنْ عَمْرِو بْنِ شُعَيْبٍ عَنْ أَبِيهِ عَنْ جَدِّهِ قَالَ
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّه عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مُرُوا
أَوْلادَكُمْ بِالصَّلاةِ وَهُمْ أَبْنَاءُ سَبْعِ سِنِينَ وَاضْرِبُوهُمْ
عَلَيْهَا وَهُمْ أَبْنَاءُ عَشْرٍ وَفَرِّقُوا بَيْنَهُمْ فِي
الْمَضَاجِعِ
"Dari Amar bin Syu'aib, dari ayahnya dari kakeknya
radiyallahuanhu ia berkata: Rasulullah SAW Bersabda: "Perintahlah
anak-anakmu mengerjakan salat ketika berusia tujuh tahun, dan pukullah
mereka karena meninggalkan salat bila berumur sepuluh tahun, dan
pisahlah tempat tidur mereka (laki-laki dan perempuan)".
[HR.Abu Daud
(no. 495) dalam kitab sholat, Ahmad (II/180, 187) dengan sanad hasan]
Wallahu'Alam, semoga bermanfaat bagi kita semua.
Komentar
Posting Komentar